Halaman kosong, di waktu yang kosong malam ini. Adakah waktu yang kosong itu? Saya tertawa, karena tahu jawabannya.
Halaman masih kosong, sekosong pikiran saya pada detik-detik paling sadar. Sekosong ruang-ruang yang saya temukan pada dimensi yang paling ramai. Sekosong suara orang-orang di telinga, yang saya dengar paling bising meneriakkan perubahan.
Sebuah halaman kosong, ditulis dengan tangan kosong. Entah untuk mengisi kekosongan, atau untuk mengosongkan isi. Sekosong jawaban-jawaban yang saya dapati atas pertanyaan-pertanyaan itu. Sekosong nilai hampa. Sekosong batas harap dan putus asa.
Jadi,
Biarkanlah sebuah halaman kosong bercerita banyak hal. Bahkan tentang makna yang kosong.
Sekosong aku...
No comments:
Post a Comment