Pages

Wednesday, December 19, 2012

For the better next generation...(part one)

Tragedi di Connecticut US Jumat 14 Desember 2012 lalu telah menorehkan duka di sejarah Amerika. Well, kalo boleh jujur, meski terdapat lintas batas negara dan bangsa, saya pun hanyut merasakan pedihnya tragedi tersebut. Sempat shock, membayangkan bagaimana keluarga dari para korban melanjutkan hidup, dengan trauma yang membekas setelah anak-anak mereka yang tidak berdosa tertembus peluru akibat amukan pemuda (Adam Lanza, 20th) yang belum jelas motif utamanya. Anak-anak yang pagi harinya masih sehat wal afiat diantarkan orang tua mereka ke sekolah (Sandy Hook Elementary School), rupanya untuk menjemput ajal. Maha Besar Allah..

Saat mengenang anak-anak di Sandy Hook, pikiran saya melayang ke anak-anak di Gaza yang tak ayal juga menjadi sasaran peluru dan ledakan bom oleh militer israel. Sudah tak terhitung berapa banyak dari mereka yang jadi korban. Namun dengan kacamata iman, keluarga anak-anak Gaza lebih mampu bertahan dari rasa trauma. Hati memang pedih, namun terselip syukur pada Allah mengetahui putra/putri kecil mereka bisa jadi bergelar syahid disisiNya.

Saat seluruh dunia menaruh perhatian terhadap anak-anak korban Sandy Hook ini, dan merasakan pedih dalam hati mereka. Maka pastinya kita bingung, ketika tidak ada kepedihan yang sama di hati mereka, saat tragedi penembakan serupa juga dialami oleh anak-anak Gaza. Presiden Barrack Obama langsung memberikan pidato sambil menitikkan air mata atas tragedi Sandy Hook. Padahal tentu ia sudah bertahun-tahun tahu bahwa ratusan anak-anak di belahan bumi yang lain jatuh sebagai korban oleh peluru tentara israel. Tidak ada tuh aksi simpati atau bela sungkawa beliau...

Ahem.. Mr. President, Im terribly sorry for what happened. But Im surprised that you could feel the pain of losing young citizens while you know that the same thing happens everyday in Gaza. When will you Americans learn that we are the same in this world that nobody deserves bad terror and masscare like that?

Kita sedih dengan apa yang menimpa anak-anak di SD Sandy Hook. Namun bisa jadi rakyat Amerika (dan mungkin seluruh masyarakat dunia) sedang ditegur Allah bagaiman rasanya "kehilangan" anak-anak tak berdosa tunas bangsa. Seharusnyalah mereka (dan kita) mengambil hikmah, bahwa tidak satu anak pun dibelahan bumi ini layak disakiti. Anak bangsa sendiri, maupun bangsa lain. Ini untuk mereka, saya, Anda, siapa saja. Jeli pada hikmah dibalik setiap musibah. Cause that is all we can do. Jika kita pedih menyaksikan tragedi Sandy Hook yang memakan korban anak-anak tak berdosa, seharusnya kita juga pedih dan prihatin atas apa yang menimpa anak-anak di Gaza. Anak-anak di Bosnia. Anak-anak di wilayah perang. Anak-anak di Negri kering yang kelaparan. Mereka sama saja dengan anak-anak kita dirumah. Yang perlu dipeihara, dididik, dikasihi dan dicintai. Our hearts are broken with them.

Friday, December 14, 2012

Manulis lagi

Hello world!

See? Judul terakhir udah gaya bener mau aktifin kembali blog ini. Apa daya baru muncul tulisan hari ini, which is sebulan jaraknya, tzk! hahaha!

Anyhow... Apa kabar ?!?!?! :D Senang sekali akhirnya sanggup menulis lagi. Maafkeuun... lama menghilang... #udah siapin sejuta alesan#.
Cinta sekali dengan blog-ku ini. Tadinya udah mau ikhlasin aja kalo halaman ini ditutup sama yang punya (google account adm). Tapi akhir-akhir ini suka jalan2 (blogwalking) daan... Kangen juga ya menulis2 lagi. Mudah2an fase mogok nulis begini gak kejadian lagi, kesian blog-ku #ketjup#.

Errr... trus mau omongin apa yah #mati gaya#. Besok2 aja deh ya omongin topik yang rada bermutu beneran. Hari ini cukup sekian dan terima jajan :D. Its good to be back.

Keep in touch!